Halaman

Rabu, 04 Januari 2023

stimulus radikal limpahan suara, pupuk buatan vs pupuk bawang

stimulus radikal limpahan suara, pupuk buatan vs pupuk bawang 

Édukasi dedikasi politik kebangsaan cap kursi terbang. Melayang bebas sanksi di panggung politik nusantara, bebas kendali tanpa batas tata moral.

Dipastikan dengan kemungkinan ketidakpastian. Indeks persepsi, sentimen pasar, nilai tukar presiden, bursa saham atau efek, kurs tengah, angka harapan hidup maupun standar, skala kediktatoran. NKRI wajib bersyukur lahir batin. Betapa ramah bangsa menjadi tolok ukur ketahanan ideologi.

Daya jangkau belanja rakyat penyuka nasi, doyan sego mben dino. Memantapkan filosofi, filsafat, falsafah hidup. Pada beras tidak berlaku kebijakan satu barang satu harga. Tiap teritorial punya panen beras. Beras mengenal status, klasifikasi berdasarkan kadar kebangsawanannya. Kandungan lokal malah membuat harga anjlok.

Rumpun Melayu yang mendominasi bangsa Indonesia, masih kentara, kental, nyata, jelas, kasat mata pada watak dasar yang suka dipuja, hobi dipuji, gemar disanjung. Kelamaan tidak ada pihak yang memuja dirinya, maka ybs tanpa malu-malu memuji dirinya. Hebatnya lagi, sudah ada loyalis yang mendapat kontrak mulia sebagai juru sanjung. Antara penjilat dan penghujat, beda tipis.

Soal esensi, kadar baik-bagus-benar-betul  demokrasi adalah ditentukan suara terbanyak. Secara aklamasi, voting atau adu suara. Bukan sesuai ketentuan agama atau norma yang berlaku di masyarakat.

Pihak lain, pengguna aktif informasi digital. Bak menerobos waktu. Memanfaatkan celah momentum ramalan cuaca kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena daya cerna beda jauh dengan yang rekam jejak bangkotan. Informasi sekelumit, sakndulit, seslilit diolah jadi sebukit. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar