reformasi edisi revisi
Keanekaragaman dan kompleksitas konflik horizontal, konflik
vertikal maupun konflik diagonal. Asumsi bahwa
manusia tidak akan berarti tanpa masyarakat, memang kian terbukti. Benturan kepentingan
antar sesama manusia beirisan dengan konflik peradaban.
Reformasi kian jenuh dengan kaidah pembaruan maupun kaidah
pembauran.
Kendati sudah lama berlaku pranata
sosial kerakyatan, namun karena dikemas lewat paket hukum produk pesanan multipiihak
dan sistem politik multipartai. Malah mengingkari
layak disebut sebagai tatanan kenusantaraan
atau adab bernusantara.
Dua periode terakhir reformasi, terbukti
presiden pilihan rakyat mendapat stigma, sentimen negatif sebatas petugas
partai. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar