Halaman

Selasa, 03 Januari 2023

reformasi, orde terima order cetak surat suara

reformasi, orde terima order cetak surat suara 

Watak menjajah maupun sebalilknya, menjadi karakter kawan partai abang-abang bendera  londo. Atas nama kebijakan oknum ketua umum usaha jasa  partai politik lokal milik keluarga. Modal raga model perawakan dinosaurus, lidah bertanduk. Sigap melahap apa saja. Sigap melibas pihak yang merasa merdeka.

Nusantara menjadi ladang, ajang mensejahterakan diri pribadi secara mandiri di atas kaki sendiri. Kalau takut kaya jangan menjadi petugas partai. Revolusi mental petugas partai, mengkorbankan kursi pihak lain demi kursi yang lebih abadi. Tuah kursi terasa sampai ujung pantat.

Pemahaman atas gejala gejolak alam. Membaca waktu terang tanah sampai bau tanah. Kapan mulai tanam budi secara massal agar kawanan hunian berkah. Belajar dari karakter pohon, terasa betapa kadar jiwa pohon pelindung. Senyampang pembelajaran tentang sosok pohon”yang besar tidak sekedar besar”, koloni binatang macam tawon, semut tak lepas dari pengamatan. Aroma irama paduan suara katak bersahutan di musim penghujan bisa dirumuskan, menjadi pratanda.

Siapa yang menguasai jimat “kursi kuning” yang dapat dilipat, akan disegani lawan politik. Daya kerjanya tak jauh-jauh dari susuk penglaris di dunia hiburan malam atau panggung politik pengisi waktu. Anak wayang nusantara jauh melampaui khazanah angkara murka yang ada di dunia nyata.

Falsafah “tidak laku tapi laris di nusantara”. Aneka wujudan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) menjadi hal biasa, lumrah, lazim di nusantara. Antrian bukan orang biasa atau biasa di luar, sigap ngelakoni sertifikasi berkejahatan agar punya pamor di barisan orang dalam bentukan partai politik.

Adonan “kelompok kriminal bersenjata vs koalisi kriminal berpolitik”. Bukannya mencari seberapa besar persamaan dan/atau seberapa banyak perbedaannya. Kemungkinan, di antara dua bentuk, wujud nyata ‘kriminal’ tersebut, memang sama-sama memiliki tampang kriminal. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar