sesama anggota tubuh saling téga, apalagi
Pemirsa mengalami hal-perihal lebih ketimbang judul. Menganggap
wajar, lumrah, kaprah, lazim karena itulah dinamika hidup berkehidupan. Resep berkedirian
“forsir vs manja, kompromi antar waktu”. Jangan merasa pihak lain selaku pesaing. Diri ini terasa bagaimana, seberapa
karena ada faktor pembeda dengan pihak yang serupa tapi tidak sewajah.
Nilai diri yang terbangun, terbaca efek dari asas
banding-sanding-tanding. Gradasi stratifikasi diri berkedirian, mengalami degdradasi
oleh hal sepele, kecil, remeh-temeh.
Rekam jejak harian selaku bahan pertimbangan kurva kehidupan.
Mengalami trend positif atau fakta tak terduga.
Boleh jadi konflik internal menentukan rasa keakuan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar