firasat tanpa identitas, tahu-tahu nusantara balik nama
Kalkulasi politik menjadi andalan otak-atik matuk
penguasa nusantara. Tarik garis lurus mundur.
Nasib bisa sampai menduduki jabatan
“petugas partai”, wajib nglakoni ritual mistis politik, uji nyali klenik.
Siap dilenyapkan bila mbalelo. Ini saja.
Hasil kalkulasi politik tak pakai
pikir, asumsi cepat sesuai prakiraan awam. Siapa duga. Efek domino ramuan ajaib restorasi mental nusantara. Anak
bangsa pribumi tulen gamang dengan bayang-bayang masa depan. Tidak ada
jaminan politis sebagai hak milik.
Manusia politik melakukan tapa brata atau laku ritual
mistisme dalam rangkaian meraih nikmat dunia melalui pemanjaan pantat dengan
takhta. Sepanjang sejarah politik nusantara, daya mistik butuh tumbal. Yang
mana, dimana daripada akhirnya, maka oleh karena itu. Didapatkan menu politik
berbasis mistis lokal memang memandulkan, mentumpulkan moral atau budipekerti
sebagai landasan ideologi.
“:ritual mistis politik nusantara,
téga larané luwih téga sangsarané”. Memang, suhu dan tensi politik dibilang panas dalam. Sudah ada pihak yang mulai
demam, badan menggigil, otak berontak, mata merah. Namun, adat
nasionalisme masih menonjol. Kawanan manusia politik ada yang bermain di balik
layar, di belakang punggung penguasa, main mata dengan multpihak. Siap
menelikung, menyalib, melibas dan menggunting dalam lipatan.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar