semangat, hangat-hangat tanpa keringat
Gaya bebas macam apa pula ini. Judul
bagaikan kalimat sarat ironis. Tapi, memang demikianlah adanya. Tanpa rekayasa
dan adegan pembenaran yang diulang-ulang. Bersyukur, bukti daya serap anak
bangsa pribumi di atas rata-rata sesama negara ASEAN. Mengulang-ulang adegan pembenaran agar tampak
nyata benarnya.
Gaya lama tetap layak laris “rakyat
punya keringat, pejabat punya martabat”.
Makan kenyang rakyat beda jauh
dengan acara santap malam pejabat. Rakyat makan sesuap demi sesuap. Pejabat
kalau sekali suap tak kenyang, akan menyanyi. Disana kenyang, disini tak
kenyang.
Nusantara dikapling-kapling. Daerah
pemilihan menentukan harga lelang kursi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar