Halaman

Selasa, 17 Januari 2023

fenomena waktu hujan pada 5 (lima) waktu

fenomena waktu hujan pada 5 (lima) waktu 

Hujan merupakan ketetapan-Nya sekaligus curahan rahmat-Nya. Anomali cuaca menurut akal dan ilmu manusia. Disebut hujan salah musim. Sudah waktunya musim hujan, suara katak belum bersuara. Tanah retak buaya, polusi udara, sulit air nyaris menjadi bencana alam.

Menyoal hujan, supaya jangan terpaku dengan kinerja akal manusia. ayo kawan, kita simak sejenak kandungan ayat suci [QS Al Qamar (54) : 11]: “Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.”

Allah SWT menciptakan orang untuk menjadi khalifah di muka bumi. Manusia merasa punya hak untuk berbuat sesuka hati, suka-suka, semau gué. Sesuai fitrah memiliki seperangkat komplit potensi daya akal. Sinyalemen para malaikat bahwa manusia akan berbuat kerusakan dan (saling) menumpahkan darah.

Éksplorasi plus éksploitasi SDA (sumber daya alam) oleh manusia mampu gubah-rubah-ubah rupa  bumi tembereng bumi; bentang rentang alam lenyap. Hukum alam nusantara, tercampuri campur tangan akal manusia.

Senin, 16 Januari 2023, menit-menit jelang azan ashar waktu di tempat penulis. 3:28 PM. Gerimis selaku peringatan. Langsung hujan deras. Jamaah di kompleks perumahan versi KPR-BTN, bergaya praktis ekonomis. Pakai motor ke masjid, tidak sampai 1 (satu) km. Azan selesai, langsung tancap gas. Penulis butuh 7 (tujuh) menit jalan kaki ke masjid. Dengan hujan tadi, malah punya kilah dalam hati:”pokoknya sudah niat mau ke masjid!”.

Wajar jika ada asumsi perakalan manusia. Hujan akan berhenti jelang azan. Kesempatan bagi umat manusia hamba-Nya untuk bersegera ke rumah-Nya. Memenuhi panggilan-Nya.

Sedang sholat jumat. Jamaah di dalam masjid, tidak merasa curahan hujan. Jamaah yang lain sibuk selamatkan diri masing-masing. Tersirat, bakda sholat jangan langsung kabur. Doa bareng atau individu. Ditutup dengan  sholat bakdiyah.

Hujan tengah malam semakin melenakan pemimpi malam. Sepertiga akhir malam, menjadi ajang laga tanpa jarak dengan-Nya. Bagi pelaga, tidak masalah. Faktor peng-urung subuhan di masjid. Banjir belum surut, jalanan becek, sekitar masjid tergenang. Faktor dingin bukan hambatan utama.

Bagaimana dengan rekam jejak sholat maghrib dan atau sholat isya'. Beberapa jamaah dijadikan satu paket. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar