Halaman

Senin, 23 Januari 2023

malapetaka membersamaimu tanpa berkedip

malapetaka membersamaimu tanpa berkedip 

Detak jantung, denyut nadi, detik waktu berlanjut sampai penetapan status akhir manusia. Catatan amal manusia, rekam jejak nilai kehidupan di dunia, menjadi harta yang dibawa mati. Bukti tertulis tidak bisa disanggah. Ringan maupun berat tetap harus dipertangungjawabkan. Belum lagi bukti yang melekat pada diri sendiri. kesaksian anggota tubuh. Semua pasal terpenuhi, tetap bukan faktor pertimbangan ketetapan-Nya.

Efektivitas akumulasi gerakan aksi amalan pikir, ucap, tindak diri ada yang langsung dirasakan di dunia. Berakibat langsung. Menentukan peta etape perjalanan hidup. Berhati-hati pun masih bisa terperosok ke lubang yang sama.

Pihakan yang main bebas tanpa beban, serudak-seruduk. Aman dan nyaman saja. Tindakan nyata   tampak atraktif, agresif, agitatif. Didaulat jadi tokoh masyarakat berkebangsaan. Pembiaran oleh-Nya. Koreksi alam lewat bencana alam. Dianggap peristiwa, fenomena alami.

Mereka yang terjebak faktor peng-urung berlaku bagus-baik-benar-betul; mayoritas tetapi pilih diam (silent majority). Padahal, rakyat diam, lebih terdengar ketimbang ngocèh ngalor-ngidul. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar