Para Perekayasa Informasi
Sistem
demokrasi Indonesia membuka kebebasan informasi. Namun, bukan berarti kebebasan
itu bebas disalahgunakan dengan menyebar berita bohong dan penuh rekayasa
dengan seenak hati. Sebab kebebasan sejatinya harus menghargai hak orang lain.
Media
sosial kini kerap dimanfaatkan untuk menciptakan konflik, melalui konspirasi
atau skenario. Tindakan keji itu dilakukan secara masnf dan terorganisasi.
Pelakunya mampu menciptakan situasi tak kondusif yang memperkeruh suasana.
Mereka
bukan memihak dua koalisi partai politik yang bersebarangan, mereka mampu
membuat kubu tersendiri. Mereka tidak sekedar ahli memancing di air keruh,
sudah sampai tingkatan membuat keruh suasana.
Para
penyedia jasa medsos penyebar kebencian ini mahir mengelola konflik. Membuat
tulisan yang mensinergikan hujatan dan jilatan. Merekayasa berita sebagai pihak
yang dizalimi sekaligus menabur benih-benih konflik.
Piawai
membuat musuh rakyat, agar rakyat terkecoh dan terkondisikan untuk siap
berjibaku. Kita harus mewaspadai mereka. Jangan sampai mudah menelan informasi
yang berkleiaran di medsos yang kini penuh dengan rekayasa. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar