Halaman

Senin, 04 September 2017

Para Perekayasa Informasi



Para Perekayasa Informasi

Sistem demokrasi Indonesia membuka kebebasan informasi. Namun, bukan berarti kebebasan itu bebas disalahgunakan dengan menyebar berita bohong dan penuh rekayasa dengan seenak hati. Sebab kebebasan sejatinya harus menghargai hak orang lain.

Media sosial kini kerap dimanfaatkan untuk menciptakan konflik, melalui konspirasi atau skenario. Tindakan keji itu dilakukan secara masnf dan terorganisasi. Pelakunya mampu menciptakan situasi tak kondusif yang memperkeruh suasana.

Mereka bukan memihak dua koalisi partai politik yang bersebarangan, mereka mampu membuat kubu tersendiri. Mereka tidak sekedar ahli memancing di air keruh, sudah sampai tingkatan membuat keruh suasana.

Para penyedia jasa medsos penyebar kebencian ini mahir mengelola konflik. Membuat tulisan yang mensinergikan hujatan dan jilatan. Merekayasa berita sebagai pihak yang dizalimi sekaligus menabur benih-benih konflik.

Piawai membuat musuh rakyat, agar rakyat terkecoh dan terkondisikan untuk siap berjibaku. Kita harus mewaspadai mereka. Jangan sampai mudah menelan informasi yang berkleiaran di medsos yang kini penuh dengan rekayasa. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar