Halaman

Kamis, 14 September 2017

generasi semu pewaris tongkat estafet kekuasaan



generasi semu pewaris tongkat estafet kekuasaan

Efek domino gerakan reformasi yang meluncur, menggelinding, bergulir bebas mulai dari puncaknya, 21 Mei 1998, ketika dengan gemilang me-lengserkeprabon-kan bapak Pembangunan Nasional Suharto dari kursi presiden RI kedua, semakin nyata.

Bayang-bayang sosok keluarga Cendana tak langsung sirna, pudar, redup. Terlebih modus politik yang merupakan perpaduan, ramuan kekuatan ipoleksosbudmil. Daya cengeram politik Golongan Karya sampai tingkat pemerintahan paling bawah, tetap menyisakan nikmat kekuasaan secara konstitusional, legal secara yuridis formal, serta sah murah meriah dan tidak berseberangan, bertentangan, bertolak belakang dengan UUD NRI 1945 dan Pancasila.

Di periode 2014-2019 dimana, yang mana nyaris semua aliran ideologi yang ada di dunia, bergerak bebas di Nusantara. NKRI menjadi tabung reaksi, menjadi palagan coba-coba persaingan pasar bebas antar kebebasan berideologi.

Pemain asing atau yang karena kelahiran di Indonesia, turut menyemarakkan jalannya demokrasi. mereka sebagai korporasi yang ahli mengelola konflik. Piawai dalam memperkeruh suasana dengan gerakan aksi nyata menabur dan menebar fitnah dunia.

Putera-puteri terbaik partai politik, dininabobokan dengan rayuan bahwa untuk merebut kekuasaan secara konstitusional bisa memakai tangan dan kekuatan asing. Pokoknya dudu manis tinggal terima bersih. Namun barter politik ini tak terlunasi walau harus jual negara.

Partai politik bukan sekedar kendaraan politik yang pernah sukses mengantar presiden RI kedua sampai lebih dari 3 (tiga) dekade betah duduk sebagai pengemban amanat rakyat liwat MPR/DPR.

Akhirnya, jelang akhir paruh periode 2014-2019, semua merasa berhak ikut main di kancah pesta demokrasi 2019. Energi, emosi bangsa tersedot sia-sia hanya untuk mensukseskan pilpres 2019 yang erentak dengan pemilu legislatif.

Apakah rakyat akan diposisikan sebagai penonton pasif.  [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar