blusukan tematik dan keblusuk
Bahasa resmi, kamus
resmi pemerintah periode 2014-2019 antara lain QUICKWINS ramuan ajaib revolusi
mental adalah Terlaksananya "Blusukan Tematik" Presiden ke
tempat-tempat pelayanan publik, daerah terpencil, daerah rawan konflik, daerah
potensial, dan pulau terdepan.
Tak urung pada Perpres
2/2015 tentang RPJMN 2015-2019 disebutkan dengan terang benderang bahwa Penguatan
efektivitas komunikasi dan dialog langsung/blusukan untuk memberikan efek
kejutan bagi rakyat dan birokrasi bahwa presiden tetap hadir dalam setiap
persoalan mereka.
Sebagai rakyat, kita tak
perlu melalukan aksi banding, sanding, tanding model blusukan yang pernah
dilakukan oleh presiden pertama sampai presiden keenam. Semua punya pola sesuai
pakem “blusukan” atau apapun sebutannya.
Karena yang justru sibuk
adalah kawanan peliput atau pengganda berita. Hal wajar jika presiden tindak
turun kaki ke lokasi prioritas dan strategis sebagai kewajiban. Soal biaya
blusukan bukan konsumsi rakyat. Soal dampak nyata hasil blusukan menjadi bahan
khusus yang akan menentukan kebijakan pemerintah.
Seberapa jauh dan dalam efek
domino utawa efek kejutan bagi rakyat dan birokrasi bahwa presiden tetap hadir
dalam setiap persoalan mereka. Tergantung pengkabaran, pemberitaan.
Jangan sampai terjadi
dengan modus blusukan malah menjadikan presdien keblusuk, keblondrong. Karena “musuh
negara” hadir di mana saja, kapan saja. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar