Halaman

Rabu, 06 September 2017

hati dag-dig-dug vs jiwa politik byar-pet



hati dag-dig-dug vs jiwa politik byar-pet

Menu cepat saji di jenis rumah makan tertentu, ternyata dalam praktik masih kalah jauh dengan Rumah Makan Padang (RMP). Pengunjung belum datang, menu sudah tersaji. Ciri RMP tidak bisa ambil nasi dan lauk sendiri, bayar di kasir. Sistem prasmanan.

Jika perut terasa masih keroncongan, dengan kode tangan kita bisa minta tambah nasaku (nasi, sayur, kuah) di RMP. Cuci mulut, standar buah pisang lokal. Minuman hangat sampai minuman dingin bisa dipesan. Mau menu selain yang tersaji, bisa dipesankan ke warung tegal terdekat.

Menu politik Nasional semenjak kran demokrasi mengucur deras terhitung dari puncak presasti reformasi, 21 Mei 1998, banyak menyajikan aneka ideologi tanpa zat pengawet, namun sarat perasa buatan dan pewarna industri serta aroma irama kekuasaan, kekayaan, kekuatan begitu dominan.

Puncak ambang bawah perjalanan tata niaga ideologi klas lokal sampai klas nasional, ditengarai dengan adanya arus masuk investor politik dari negara paling bersahabat. Daya tarik nikmat dunia sampai banuak pihak keblusuk, keblondrong ke fitnah dunia.

Simbol lalu lintas percaturan politik Nasional terjadi manajemen konflik dengan standar ganda. Membuktikan bahwa asas loyal, patuh, taat – tanpa sempat berpikir – menjadi kunci sukses seseorang. Presiden dan/atau wakil presiden tahu betul karakter dasar anak bangsa, putera asli daerah, orang dan/atau manusia yang lahir di Indonesia.

Kelamaan menungu sanjungan, puja-puji orang lain, tanpa sungkan ybs memuji diri sendiri. Ironis binti tragis ini tersaji pada klas presiden, entah yang keberapa.

Nyaris lupa, setiap jelang pesta demokrasi, muncul aneka menu partai politik. Senyampag denga itu maka argo politik uang sudah melaju. Sekali lagi, watak dan karakter bangsa yang suka hal-hal baru menjadi bidikan utama para pendiri parpol.

Nantinya, rakyat terpaksa menelan mentah-mentah berbagai aneka menu yang tersaji bebas. Mbahé mbilung ora tau bingung. Piyé paklik/mbokdé. Isih waras?. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar