Halaman

Senin, 25 September 2017

Indonesia semakin disanjung semakin linglung



Indonesia semakin disanjung semakin linglung

Kesempatan emas bahkan emas seemas-emasnya, adalah ketika Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud bertandang ke NKRI. Kisahnya nyata berbasis ada udang di balik layar, sebut saja presiden RI saat itu, dengan ringan tangan tindak turun tangan, berbasah-basah memayungi sang Raja. Berkeringat-keringat menyambut, melayani, meladeni lazimya tuan rumah. Termasuk sebagai sopir pribadi mobil golf yang membawa Raja Salman berkeliling Istana Bogor.

Hasilnya, sunguh di luar akal sehat, nalar wajar, logika sederhana.

Jokowi menyebutkan investasi yang diberikan Arab Saudi untuk Indonesia sebesar Rp 89 triliun. Meski angka itu besar, Presiden Jokowi terkejut karena ternyata investasi yang ditandatangani Raja Salman untuk Cina mencapai Rp 870 triliun. (cek lagi di REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON - Kamis , 13 April 2017, 15:40 WIB)

Padahal, kesempatan super emas tersebut, yang tidak bisa diprediksi kapan lagi. Tidak seperti kapan akan terjadi gerhana bulan dan/atau gerhana matahari.

Wajar jika pak presiden kuciwa seberat-berat kuciwa. Setelah itu tidak ada yang main survei kenapa bisa terjadi.

Padahal ada kejadian yang ceta wela-wela. Ketika sang raja Arab Saudi ingin jumpa sosok anak keturunan raja Nusantara yang dikenal baik oleh kerajaannya. Diketemukanlah anak cucu sang raja Nusantara dimaksud. Dimanfaatkan untuk swafoto. Di kamus pemerintah Arab Saudi, sang raja Nusantara pernah membawa NKRI berkiblat ke komunis. Sampai berakibat terjadinya kudeta G30S PKI.

Kunjungan wisata dan istirahat romongan Raja Salman ke pulau dewata Bali, bahkan dengan perpanjangan masa tinggal, semakin menambah data dan informasi bagaimana yang sebenarnya dengan Indonesia.

“Survei” ini hanya sekedar angan-angan. Berandai-andai. Tentunya jauh muka dengan fakta hasil endusan, pelacakan ring-1. Bahkan beda jauh dengan temuan lembaga survei internasional yang buka kantor di ruko Jakarta.[HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar