Mendadak
Penguasa Limbung
Kebijakan politis pemerintah yang akan membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia
(HTI) malah semakin membuktikan pemerintah atau penguasa sedang limbung dan
gamang yang akut. Mental politik sedang menggelegak akibat perang batin tanpa
ujung pangkal. Penyakit mental penguasa tapi bukan gila, karena kehilangan jati
diri, takut yang abnormal karena berada di posisi
paling tinggi. Jangan-jangan sedang kena wabah demam aneka fobia yang tidak
disadari. Rasa takut yang melebihi daya tahan ideologi, bahkan curiga terhadap
sesuatu tanpa sebab terukur.
Bayangkan, menghadapi HTI yang adalah sebuah organisasi kemasyarakatan
saja, langsung pemerintah menggunakan jurus andalan dan senjata pamungkasnya. Mungkin,
di republik ini sudah penuh sesak dengan segala bentuk praktik mafia. Menjadi ajang
praktik percaloan kasus kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bebasnya modus operandi anak bangsa yang menganut asas organisasi tanpa
bentuk, seolah kebal hukum. Tepatnya, bagaimana sehingga NKRI menjadi negara
tujuan utama ruang gerak dan target operasi sindikat narkoba internasional. Walau
pemerintah acap kebakaran jenggot dengan berbagai tingkatan kasus, responnya hanya
‘hangat-hangat tahi kerbau’. Pemerintah atau penguasa malah tutup mata,
pura-pura tidak tahu dan mau tahu. Apalagi secara legal, bawang putih impor
akan jejali pasar jelang Ramadhan. Lepas dari manfaat otoritas pemerintah sebagai
pemegang kendali harga sembako.
Mungkin bangsa ini lebih suka menunggu peringatan dari-Nya. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar