demokrasi
di Indonesia, tombok irung vs bali wirang
Andai ilmu Pinokio
atau bantuan peri yang baik budi, dimilik oleh setiap insan penyelenggara
negara, tunggu. Tepatnya, di lembaga peradilan saat siding pengadilan malah
jadi adegan, bukan tarik ulur, tapi hidung yang menjadi fakta, bukti dan jujur.
Hidung koq bisa mulur sendiri jika tak jujur.
Jangan berburuk
sangka, tidak ada yang tahu bahwa perjalanan karir seorang anak bangsa yang
memilih jalur partai atau partai politik, merupakan sebuah atau malah
membutuhkan aneka pengorbanan lahir batin, terukur dan tak terukur. Bentuk pengorbanan
yang sangat berharga, tidak bisa dikonversikan.
Jangan herang jika ada
yang sukses dunia, apalagi dengan jabatan rangkap, kekuasaan ganda, kekayaan
datang sendiri menjadikan ybs lupa daratan, lalai lautan, alpa udara. Sehingga polisi
main hakim sendiri.
Keterukuran sukses perjuangan
politik anak bangsa hanya pada satu aspek, faktor, tolok ukur yaitu :
SEJAHTERA. Ibarat menanam pohon buah, keberhasilan ilmu cocok tanam diiiringi
praktik lapangan, adalah pohon yang lebat buahnya. Sederhana kan. Kalau pohon
lebat daunnya, jelas tidak sesuai skenario. Jika sang pohon, bertambah daun pin
tidak, berarti tumbuh di tempat yang salah dan wakyu yang tidak tepat,
menyalahi musim tanam.
Bagaimana dengan anak
bangsa yang tinggal melanjutkan perjuangan orangtuanya, minimal tinggal napak
tilas. Melanjutkan pondasi yang sudah dibangun oleh nenek moyangnya. Tinggal kipas-kipas
hitung pemasukan harian. Sambil ongkang-ongkang kaki main tunjuk. Jelas sang
pohon akan beranak-pinak. Soal kemanfaatan, kan hanya jadi pohon menara gading.
Menjadi hak milik pribadi. Para penadah atau loyalisnya belum tentu serta merta
mendapat atau bisa mencium aromanya.
Pohon yang demikian,
ternyata sudah tersebar secara representatif di pemerintahan lokal. Provinsi di
depan hidung ibukota negara sudah lama mempraktikkannya. Kesenjangan pembangunan
antar daerah bukan rahasia umum. Tidak hanya itu, diskriminasi penduduk atau
pilah kisah dan pilih kasih, wajar. Sesuai dapil atau lumbung suara jawara
terpilih.[HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar