Abag-abang
lambé oknum presiden
kelima RI
Dagelan politik juga bukan. Humor, lelucon,
banyolan politik – mungkin. Atau cerdas ideologi, kecerdasan
ideologis (ideological intelligence). Bayangkan
mulut orang politik sekaliber presiden kelima RI sekaligus presiden seumur
hidup pdi-p. Iseng simak berita di Republika, Jumat, 12 Mei 2017 :
“Mégawati Minta Parpol Dewasa di Pilkada”
Saya cuplik
alenia kedua, bertuliskan :
“Pilkada (DKI) itu sama saja dengan 101
pilkada yang lain, yang 100 pilkada bisa berjalan baik, yang satu hebohnya
setengah mati,” ujar Megawati saat meresmikan kantor Sekretariat DPP PDIP
Nusa Tenggara Barat (NTB) di kota Mataram, NTB, Rabu [10/5]
Di mana letak “lucu”-nya. Bagi penganut loyalnya,
ujaran tersebut menjadi pendidikan politik gratis dari mulut sang ketua
umumnya. Memang bisanya segitu-gitu
saja.
Memang tidak layak dikomentari, karena masuk
kategori “abang-abang lambé”. Mengomentari sama saja ikut mengotori pikiran. Menista diri sendiri. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar