Halaman

Minggu, 14 Mei 2017

Abag-abang lambé oknum presiden kelima RI



Abag-abang lambé oknum presiden kelima RI

Dagelan politik juga bukan. Humor, lelucon, banyolan politik – mungkin. Atau cerdas ideologi, kecerdasan ideologis  (ideological intelligence). Bayangkan mulut orang politik sekaliber presiden kelima RI sekaligus presiden seumur hidup pdi-p. Iseng simak berita di Republika, Jumat, 12 Mei 2017 :

“Mégawati Minta Parpol Dewasa di Pilkada”
Saya cuplik alenia kedua, bertuliskan :
Pilkada (DKI) itu sama saja dengan 101 pilkada yang lain, yang 100 pilkada bisa berjalan baik, yang satu hebohnya setengah mati,” ujar Megawati saat meresmikan kantor Sekretariat DPP PDIP Nusa Tenggara Barat (NTB) di kota Mataram, NTB, Rabu [10/5]

Di mana letak “lucu”-nya. Bagi penganut loyalnya, ujaran tersebut menjadi pendidikan politik gratis dari mulut sang ketua umumnya. Memang bisanya segitu-gitu saja.

Memang tidak layak dikomentari, karena masuk kategori “abang-abang lambé”. Mengomentari sama saja ikut mengotori pikiran. Menista diri sendiri. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar