Indonesia représéntasi
dan miniatur idéologi dunia
Betapa
bangganya kawanan oknum relawan Jokowi minus JK, ketika tahu bahwasanya bangsa,
rakyat, pemerintah, pengusaha Belanda pernah dihidupi oleh Indonesia selama
ratusan tahun. Katakan sekitar 3.5 abad. Entah sudah berapa generasi manusia
Belanda makan keringat orang Nusantara. Kebanggaan semangkin menjadi-jadi,
ketika hasil survei tanpa survei oleh lembaga survey berbayar, atau jika survei
tak terbukti uang tak bisa kembali. Yang dengan aklamasi mengklaim bahwa bangsa
dan negara adidaya semacam Amerika Serikat, sebagai polisi dunia, penjaga
perdamaian dunia, didanai dari kekayaan alam dan hasil rambang lewat usaha
Freeport.
Hebatnya
lagi, berkat jasa kepemimpinan nasional Jokowi plus minus JK, bangsa lain jadi
iri hati pada kemakmuran dan kesejahteraan anak bangsa Indonesia. Lintas generasi,
lintas SARA.
Jangan
abaikan dan lalaikan layanan jasa biro jasa Bhayangkara dalam mengawal keamanan
dalam negeri. Khususnya dalam mengendalikan harga daging sapi di pasar
tradisional sejak dini. Sejak sapi masih hidup bugar, masih berkumpul dengan
kelompok, komplotan, koalisinya di lokasi masing-masing.
Promosi
kehebatan Jokowi sampai ke negara asing. Serta merta dimanfaatkan oleh pedagang
musiman. Kaum pedagang membuat olah pangan apapun, asal kemasannya diberi label
halal, dipastikan akan laku di Indonesia. Ironisnya, produk pangan tersebut
tidak dipasarkan atau dikonsumsi di dalam negerinya masing-masing. Khusus dibuat
untuk anak Indonesia, yang mungkin kelompok masyarakat menengah-atas, yang
penyuka, penggila produk impor. Pokoknya yang tidak dijual di pasar
tradisional. Lepas kemasan berbahasa beberapa negara, malah semakin
berkualitas, bermerek, bergensi. Asal ada label berbahasa Arab yang artinya “halal”,
tidak usah pikir panjang saat membeli. Main borong. Tak perlu dicicipi di
tempat.
Jangan
buruk muka, ringan mulut membuat ujaran, ucapan kalau bahan baku olah pangan
klas impor, hasil dari rekayasa genetika, atau pakai pola 3R. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar