Halaman

Minggu, 28 Mei 2017

Indonesia représéntasi dan miniatur idéologi dunia



Indonesia représéntasi dan miniatur idéologi dunia

Betapa bangganya kawanan oknum relawan Jokowi minus JK, ketika tahu bahwasanya bangsa, rakyat, pemerintah, pengusaha Belanda pernah dihidupi oleh Indonesia selama ratusan tahun. Katakan sekitar 3.5 abad. Entah sudah berapa generasi manusia Belanda makan keringat orang Nusantara. Kebanggaan semangkin menjadi-jadi, ketika hasil survei tanpa survei oleh lembaga survey berbayar, atau jika survei tak terbukti uang tak bisa kembali. Yang dengan aklamasi mengklaim bahwa bangsa dan negara adidaya semacam Amerika Serikat, sebagai polisi dunia, penjaga perdamaian dunia, didanai dari kekayaan alam dan hasil rambang lewat usaha Freeport.

Hebatnya lagi, berkat jasa kepemimpinan nasional Jokowi plus minus JK, bangsa lain jadi iri hati pada kemakmuran dan kesejahteraan anak bangsa Indonesia. Lintas generasi, lintas SARA.

Jangan abaikan dan lalaikan layanan jasa biro jasa Bhayangkara dalam mengawal keamanan dalam negeri. Khususnya dalam mengendalikan harga daging sapi di pasar tradisional sejak dini. Sejak sapi masih hidup bugar, masih berkumpul dengan kelompok, komplotan, koalisinya di lokasi masing-masing.

Promosi kehebatan Jokowi sampai ke negara asing. Serta merta dimanfaatkan oleh pedagang musiman. Kaum pedagang membuat olah pangan apapun, asal kemasannya diberi label halal, dipastikan akan laku di Indonesia. Ironisnya, produk pangan tersebut tidak dipasarkan atau dikonsumsi di dalam negerinya masing-masing. Khusus dibuat untuk anak Indonesia, yang mungkin kelompok masyarakat menengah-atas, yang penyuka, penggila produk impor. Pokoknya yang tidak dijual di pasar tradisional. Lepas kemasan berbahasa beberapa negara, malah semakin berkualitas, bermerek, bergensi. Asal ada label berbahasa Arab yang artinya “halal”, tidak usah pikir panjang saat membeli. Main borong. Tak perlu dicicipi di tempat.

Jangan buruk muka, ringan mulut membuat ujaran, ucapan kalau bahan baku olah pangan klas impor, hasil dari rekayasa genetika, atau pakai pola 3R. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar