tanpa janjian semua berhal sama
Dulunya dulu. Jika seseorang
bersua tanpa sengaja atau pada tempat dan acara yang sama, kebetulan busana
yang dipakai sama. Bahan sama. Model ketika itu masih standar. Itu-itu saja. Belum
kenal istilah trendi. Muncul dugaan pihak lain, ”sudah janjian . . “. Ketika, busana diproduk massal. Maka yang bicara
adalah merk, logo, model atau tekstur bahan. Zaman
‘kw’ mengilhami daya ujar anak bangsa merk lokal.
Sebagai bangsa besar, berkembang,
berkemajuan di segala aspek kehidupan bernegara. Indonesia mampu tak mampu, mendayagunakan
budaya literasi sebagai prasyarat kecukupan dan kecakapan hidup tegak kepala
bersama bangsa lain di dunia.
Liwat jalur edukasi yang terintegrasi, mulai dari
keluarga, sekolah, sampai dengan masyarakat. Penguasaan enam literasi dasar
yang disepakati oleh World Economic Forum pada tahun 2015 menjadi sangat
penting tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan seluruh
warga masyarakat.
Enam literasi dasar
tersebut mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains,
literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.
Dari aneka pendapat ahli atau ujaran bebas, dapat disimpulkan
bahwa literasi digital adalah kecukupan, kecakapan diri menggunakan media
digital, alat TIK, atau aplikasi dan jaringan
dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat, melanjutkan informasi, serta
memanfaatkannya secara bermartabat, beradat.
Pakai pasal budi pekerti dengan segala atributnya. Khususnya
unjuk cerdas diri – jangan pamer bego bak peolok-olok politik – sebagai menu harian. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar