Halaman

Selasa, 10 September 2019

Ing Ngarso Malah Tumindak Asor


Ing Ngarso Malah Tumindak Asor

Peribahasa, pepatah, semboyan hidup dan kehidupan, lebih nyata jika dikombinasikan. Dikanibalkan tanpa tendensi dan kepentingan pihak lain. Bisa terima titipan, pesanan partai kecil maupun borongan. Tantangan peradaban menjadikan manusia politik nusantara tebal muka, kian kebal, semangkin bebal.

Tua-tua kelapa vs tua-tua keladi disatupadukan hasilnya kolak keladi bersantan. Semakin kerap dipanasi, muncul minyak kelapa. Bukannya melicinkan pencernaan. Membiakkan jenis penyakit dalam tertentu. Menjadikan sang penyantap pakai pasal kapok lombok.

Pariwara menyebutkan kalau kelamaan duduk, lupa tata cara berdiri di atas kaki sendiri. Lupa kalau berkemajuan wajib bangkit dari mimpi. Lupa kalau banjir setinggi lutut sudah surut. Meninggalkan jejak dan bukti sejarah.

Pasal awal tersurat “wedi wirang wani mati”.  Berkat ramuan ajaib revolusi menjadi “wedi mati wani wirang”. Akhirnya, wirang ambarang. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar