Ing Ngarso Malah
Tumindak Asor
Peribahasa, pepatah, semboyan hidup dan kehidupan, lebih
nyata jika dikombinasikan. Dikanibalkan tanpa tendensi dan kepentingan pihak
lain. Bisa terima titipan, pesanan partai kecil maupun borongan. Tantangan peradaban
menjadikan manusia politik nusantara tebal muka, kian kebal, semangkin bebal.
Tua-tua kelapa vs tua-tua keladi disatupadukan hasilnya
kolak keladi bersantan. Semakin kerap dipanasi, muncul minyak kelapa. Bukannya melicinkan
pencernaan. Membiakkan jenis penyakit dalam tertentu. Menjadikan sang penyantap
pakai pasal kapok lombok.
Pariwara menyebutkan kalau kelamaan duduk, lupa tata cara
berdiri di atas kaki sendiri. Lupa kalau berkemajuan wajib bangkit dari mimpi. Lupa
kalau banjir setinggi lutut sudah surut. Meninggalkan jejak dan bukti sejarah.
Pasal awal tersurat “wedi wirang wani mati”. Berkat ramuan ajaib revolusi menjadi “wedi mati
wani wirang”. Akhirnya, wirang ambarang. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar