Halaman

Sabtu, 21 September 2019

indeks persepsi korupsi, bukti yuridis nusantara sejahtera


indeks persepsi korupsi, bukti yuridis nusantara sejahtera

Visi Indonesia 2085, berdaulat, maju, adil dan makmur. Namun apa daya. Disparitas parpol penguasa vs parpol gurem, menjadi batu sandungan, kerikil tajam, halang rintang bak aroma irama bau badan yang setia setiap saat.

Praktik demokrasi nusantara menjadikan apa itu parpol dan itu apa organisasi kemasyarakatan, hanya beda tipis. Belum lagi bentuk perkumpulan peninggalan rezim Golkar era Orde Baru.

Kutub TNi dan kutub Polri menambah penyakit politik, bencana politik, humor politik tak terperikan. Sedikit-sedikit diawasi 3x. Diawasi koq cuma sedikit. Penguasa kian ahli main adu domba dan atau main alih perhatian masyarakat.

Skenario preventif, antisipasi, proaktif sampai pakai pasal modus libas tuntas merupakan terjemahan dari konspirasi, skenario global. Andalan nusantara di skala regional ASEAN dengan aji-aji asap karhutla. Menarik perhatian dunia dan memancing reaksi PBB. 

Akhirnya rakyat sedia, siap, siaga, sigap 24 jam. Kebal akan perubahan cuaca politik yang tak ramah bangsa sendiri. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar