Halaman

Minggu, 29 September 2019

mencerdaskan kehidupan bangsa vs memanusiakan syahwat politik nusantara


mencerdaskan kehidupan bangsa vs memanusiakan syahwat politik nusantara

Betul dan tidak salah, tak keliru. Kalimat kunci pertama judul, merupakan cuplikan alenia terakhir Pembukaan UUD NRI 1945. Hindari salah diri, silahkan cek langsung. Daripada langsung komen dan sudah sebentar, keliru lama.

Kendati rumusan mencerdaskan kehidupan bangsa tergantung asupan gizi nutrisi lokal yang masih alami. Banyak versi sesuai pihak yang mengujarkan secara tertulis. Sebagai landasan kebijakan berbangsa, dihasilkan aneka produk pola berbangsa.

Bagaimana menjabarkan politik nusantara. Asli, orisinal, tulen, murni tumbuh kembang dari pangkuan ibu Pertiwi. Semasih masih sebagai negara berkembang tujuh turunan. Kandungan alam nusantara mampu memproduk apa saja. Ironis binti miris, anak bangsa pribumi nusantara sigap menyerap asupan reginal, global.

Mengapa dinamakan syahwat politik. Apakah karena ada sebuah partai politik yang hidup dari mengatasnamakan rakyat. Kalau pakai potensi diri, jati diri, harga diri kapan dapat kursi.

Jadi jadinya, kalimat kunci kedua judul justru sebagai syarat utama untuk terjadinya proses kalimat kunci pertama. Zona aman, nyaman, tenteram dengan sebutan negara multipartai. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar