Halaman

Jumat, 20 September 2019

honor petugas partai sesuai kadar pancasilais


honor petugas partai sesuai kadar pancasilais

Bukan pariwara politik apalagi humor politik. Hanya bisa terjadi tanpa sengaja di negara multipartai. Kisah nyata kian dibantah resmi oleh rezim politik, malah semangkin menjadi-jadi. Seperti diingatkan sesuai atas petunjuk bapak presiden.

11 September 2019, presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia. meninggalkan deretan nama, menyisakan tumpukan nama. Tak ada sebuah partai politik, tak ada sebentuk organisasi kemasyarakatan yang bangga. Atau minimal mengklaim sebagai kadernya. Apalagi koalisi parpol pro-pemerintah tampak cuek.

Jadi, beliau bukan macam petugas partai atau seklas kambuhan partai.

Prestasi politiknya boleh nihil, nol bahkan minus. Negara lain mengakui kinerja otak, nalar, akal serta kadar religiusitasnya. Diam-diam tanpa publikasi presiden penggantinya yang masih aktif, sehari menerima ucapan belasungkawa dari 25 kepala negara. Itu kan saat pemilu serentak 17 April 2019.

Saat olahkata ini diketik. Masih terdapat bendera setengah tiang berkibar. Resminya cuma 3 hari. Namanya bukan manusia politik. “Karir politik”-nya mulai dari nol, start dari papan bawah. Mulai sebagai pembantu presiden, wakil presiden dan berakhir sebagai presiden. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar