Halaman

Senin, 16 September 2019

sigap sambut era emas tipikor nusantara


sigap sambut era emas tipikor nusantara

Mau pakai produk hukum dari mana pun, secara awam sudah dapat ditebak arah angin, doyongnya kursi penguasa, ikhwal mulia berantas korupsi akhir PJP 2005-2025. Pasal tersurat di rumusan politik dalam negeri, bersifat dinamis, tidak mengikat pihak luar. Sentimen negatif global mampu melakukan perubahan mendadak.

Semboyan banyak partai banyak capres, tidak berlaku di negara hobi berkembang. Banyak kursi malah kian terbukti. Paling runyam, politisi sipil bernyali kerdil. Butuh asupan gizi ideologi global. Ibarat wayang kulit doang, Pasti butuh gapit sampai ujung jari.

Akhirnya gapit yang diandalkan, tapi tahu kursi. Kalau tidak pihak yang punya duwit alias manusia ekonomi, pengusaha. Gapit multifungsi. Malah bisa menentukan siapa berperan apa, siapa jadi apa, siapa kebagian berapa.. Siapa disiapkan jadi apa.

Pihak lain yang mampu menjadi gapit adalah yang punya senjata. Barter politik bersifat horizontal. Tergantung kadar asas patuh, taat, loyal. Angkatan maupun kawal nusa merasa berhak menikmati kursi sipil. Apalagi jika sebagai penentu raihan kursi penguasa tunggal rezim politik yang haus kuasa. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar