sigap sambut era emas
tipikor nusantara
Mau pakai produk hukum
dari mana pun, secara awam sudah dapat ditebak arah angin, doyongnya kursi penguasa,
ikhwal mulia berantas korupsi akhir PJP 2005-2025. Pasal tersurat di rumusan
politik dalam negeri, bersifat dinamis, tidak mengikat pihak luar. Sentimen negatif
global mampu melakukan perubahan mendadak.
Semboyan banyak partai
banyak capres, tidak berlaku di negara hobi berkembang. Banyak kursi malah kian
terbukti. Paling runyam, politisi sipil bernyali kerdil. Butuh asupan gizi
ideologi global. Ibarat wayang kulit doang, Pasti butuh gapit sampai ujung
jari.
Akhirnya gapit yang
diandalkan, tapi tahu kursi. Kalau tidak pihak yang punya duwit alias manusia
ekonomi, pengusaha. Gapit multifungsi. Malah bisa menentukan siapa berperan
apa, siapa jadi apa, siapa kebagian berapa.. Siapa disiapkan jadi apa.
Pihak lain yang mampu
menjadi gapit adalah yang punya senjata. Barter politik bersifat horizontal. Tergantung
kadar asas patuh, taat, loyal. Angkatan maupun kawal nusa merasa berhak
menikmati kursi sipil. Apalagi jika sebagai penentu raihan kursi penguasa
tunggal rezim politik yang haus kuasa. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar