hukum tipikor, angon
angin vs angon angan
Efek domino sebagai
negara berkembang, ditambah sebagai negara multipartai. Hanya sopir bajaj yang
sedikit tahu tapi sok tahu. Semangkin banyak parpol, kian tambah kursi kuasa.
Semangkin banyak masalah bangsa terselesaikan, kian berjubel PR yang
diwariskan.
Semangkin banyak pasal
hukum ditetapkan akan berbanding lurus dengan modus pengabaian pasal yang sudah
ada. Kata pariwara, kambing hitam santap kambing hitam. Kian banyak perpres
digulirkan tanda cari aman.
Jadi, kalau rakyat yang
serba bebas duduk lesehan, bisa selonjor, meluk dengkul atau duduk jegang.
Mendadak didapuk untuk duduk di kursi kuasa. Diyakini akan lebih ganas. Sigap
main libas sesuai petunjuk bapak presiden.
Kalau penguasa dipasangi
tanduk, taring, cakar maka . . . [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar