setali tiga uang vs sekursi dua pantat
Berdikari alias berdiri
di atas kaki sendiri, berkat ramuan ajaib revolusi mental menjadikan manusia
politik masuk kategori manusia bebas. Martabat politik nusantara lebih
mengutamakan, mengedepankan bebas aktif.
Zaman Orde Lama, semua
yang punya titel Ir, siap bangun nusa bangsa. Sukarelawan berkonotasi heroisme,
siap bebaskan Irian Barat dari cengkeraman penjajah Belanda dan antek-anteknya.
Lanjut opreasi ganyang Malaysia, negara boneka imperialism. Ujar BK.
Perguliran sejarah
nusantara. Mengoplos kejadian lama diformat ulang dengan kondisi terkini. Propaganda
barat tetap berlanjut. Ramuan anyar terbarukan mampu membikin manusia politik
pemakan segala.
Anak, putu, buyut, canggah,
wareng, udhek-udhek, gantung siwur (keturunan ke-7) ideologis, sebagai penerus
asas ‘nasakom’. Mental politik tak ada matinya. Tidak kenal kata jera, kapok. Pengorbanan
diri dengan meleburkan diri ke partai politik, wajib dapat imbalan yang layak,
setimpal dari rakyat. Bilamana perlu, rakyat dikorbankan demi revolusi.
Ingat semboyan “politik
membangun bangsa”. Praktiknya menjadi politik adalah segala-galanya. Ora doyan parpol, metu saka NKRI. Ujar mbokdé Mukiyo. Yang merasa
pancasilais total, bertahan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar