Halaman

Senin, 30 September 2019

setali tiga uang vs sekursi dua pantat


setali tiga uang vs sekursi dua pantat

Berdikari alias berdiri di atas kaki sendiri, berkat ramuan ajaib revolusi mental menjadikan manusia politik masuk kategori manusia bebas. Martabat politik nusantara lebih mengutamakan, mengedepankan bebas aktif.

Zaman Orde Lama, semua yang punya titel Ir, siap bangun nusa bangsa. Sukarelawan berkonotasi heroisme, siap bebaskan Irian Barat dari cengkeraman penjajah Belanda dan antek-anteknya. Lanjut opreasi ganyang Malaysia, negara boneka imperialism. Ujar BK.

Perguliran sejarah nusantara. Mengoplos kejadian lama diformat ulang dengan kondisi terkini. Propaganda barat tetap berlanjut. Ramuan anyar terbarukan mampu membikin manusia politik pemakan segala.

Anak, putu, buyut, canggah, wareng, udhek-udhek, gantung siwur (keturunan ke-7) ideologis, sebagai penerus asas ‘nasakom’. Mental politik tak ada matinya. Tidak kenal kata jera, kapok. Pengorbanan diri dengan meleburkan diri ke partai politik, wajib dapat imbalan yang layak, setimpal dari rakyat. Bilamana perlu, rakyat dikorbankan demi revolusi.

Ingat semboyan “politik membangun bangsa”. Praktiknya menjadi politik adalah segala-galanya. Ora doyan parpol, metu saka NKRI. Ujar mbokdé Mukiyo. Yang merasa pancasilais total, bertahan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar