Halaman

Sabtu, 14 September 2019

megaretak vs mr.crack


megaretak vs mr.crack

Ada-ada saja akal anak bangsa pribumi nusantara. Kalau tak ada, maka akal bulus pun jadi. Dipaksa ada, bisa diadakan mendadak. Dirasa masih kurang akal. Comot menu akal cepat saji. Pakai stok lama atau pola lama yang jarang dipakai. Pasal akal-akalan atau akal-akalan pasal menjadi dinamika politik nusantara.

Ketika manusia politik dengan akal politiknya mampu muncul di permukaan hariban ibu Pertiwi. Sampai pucuk pimpinan tertinggi bangsa. Akal apa saja yang akan dipakai. Bisa muncul saat ybs ‘kehilangan akal’. Karena pelakunya adalah petugas partai, ‘daya apa daya’-nya bak sinyal, simbol duka bangsa. Juga tidak. Kian tak berakal berbanding lurus dengan populasi rakyat kasrakat.

Manusia wafat disebut meninggal dunia. Meninggalkan sejumput nama, deretan sebutan, tumpukan predikat yang tampak harum. Membentuk silsilah jaminan mutu. Leluhur dari akar kata ‘luhur’. Soal terdegradasi oleh anak cucu ideologis, sejalan dengan adab diri.

Di atas manusia politik jelas ada Rp yang menentukan akal manusia politik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar