pindahan ibu kota NKRI
2024
Menyimak “Isu-Isu Strategis dan Agenda Pembangunan RT RPJMN 2020-2024”, Menteri
PPN/Kepala Bappenas, Konsultasi Pusat RPJMN 2020-2024, Jakarta, 24 Juli 2019”,
fokus ke halaman 36 dari 36 halaman. Dengan judul:
PEMINDAHAN IBU
KOTA NEGARA
Pemindahan Ibu Kota mendorong pemerataan ke luar Jawa dan mengubah mindset
Java Centris.
Keunggulan:
Mengurangi beban
Jabodetabek dan pulau Jawa
Memberikan equal askses
bagi seluruh wilayah NKRI
Mendorong pembangunan
KTI untuk pemerataan wilayah, Contoh: Brasilia (Brazil); Sejong (Korsel);
Naypidyaw (Myanmar); Astana (Kazakhstan);
Merubah mindset
oroentasi pembangunan dari Java Centris ke Indonesia Centris
Ketersediaan lahan luas,
dapat membangun ibu kota, dengan konsep wilayah 60% wilayah terbangun dan 40%
kawasan hjau kota.
Kelemahan:
Membutuhkan biaya yang
cukup besar
Dalam jangka pendek,
kemungkinan sebagian keluarga ASN Pusat akan tetap di Jakarta
Catatan Lain: (tentu daru sumber lain)
Lahan seluas 180.000 ha milik pemerintah yang berada di kabupaten Penajam Paser Utara dan kabupaten Kutai
Kartanegara (kukar), provinsi Kalimantan Timur, akan dipersiapkan untuk menjadi
ibu kota negara pada 2024.
Lokasi di kaltim stategis karena berada di tengah Indonesia.
Minim risiko bencana alam: letusan gunung, tsunami, tanah longsor, kebakaran hutan, gempa bumi dan
banjir.
Pendanaan Rp 466 triliun:
19% dari APBN melalui
skema kerja sama pengelolaan asset.
Sisanya dari kerja sama
pemerintah dam badan-badan usaha (swasta dan BUMN)
Infrastruktur relatif lengkap.
Tinggal tunggu tanggal mainnya . . . . [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar