indeks kedalaman dan
ketahanan mental politik nusantara
Kalau pakai sebutan ‘nusantara’
tidak sekedar berkonotasI NKRI. Otomatis menyangkut sejarah masa lampau. Bahkan
ada pihak yang setuju bahwasanya sebutan ‘nusantara’ identik masa depan
perikehidupan bermasyarakat maupun pola hidup berbangsa dan bernegara.
Bukan dalam arti sempit
atau makna luas. Suka-suka yang pakai. Jika ditanya mengapa, muncul jawaban
pasti dan lebih dari satu. Pihak yang peduli masa depan, menembus batas waktu. Tidak
akan melihat keuntungan sekarang. Bertolak dari harga sekarang untuk meraih
produk masa depan.
Jangan pura-pura lupa,
kalau begitu sebutan ‘politik nusantara’, retorika politik atau adat tertentu. Semakin
judul dibaca mundur kata per kata. Akan menguras energi politik. Itu pun masih kulitnya
saja. Kulit atau format politik nusantara tampak atraktif. Bebas dempul dan
tahan gores. Warna berlapis sesuai manfaat penyamaran.
Nyaris bahan baku utama,
bentuk dasar sudah lebur dalam semboyan parpol. Menu ujaran harian para oknum
kawanan parpol, liwat media massa berbayar, tolok ukur asupan gizi dan kalori
ideologi.
Kejahatan politik,
penyakit politik, bencana politik, olok-olok politik . . . . [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar