bela negara sesuai jiwa
ganjil-genap
Jangan disangkutpautkan
antara pasal bela negara dengan mempancasilakan penyelenggara negara. Bukti #Pancasila
Harga Mati# sudah melekat dengan jabatan negara. Tidak layak, tidak pantas
untuk diganggugugat. Jangan dekati kawasan karhutla. Kalau main api, silahkan. Mau
main kayu, sudah hak prerogatif.
Demi keluarga sampai
dibela-belain. Demi sekolah dan pendidikan anak. Kepala jadi kaki, kaki jadi
kepala. Banting bengkok tulang belakang, peras keringat badan sendiri. Makan sehari
dilakoni. Bukan hemat belanja. Demikianlah jalan ceritanya.
Apalagi jika berniat,
berminat jadi penguasa – atau pengusaha - negara, kepala negara. Cara apapun
dibela-belain. Semangkin berjubel antrian pembela potensial, kian bengkak biaya
politik. Ironis, kian banyak dukungan moril, sokongan materiil berbanding lurus
ongkos perkara politik.Paling ironis, banyak partai tidak identik banyak capres
dan atau cawapres.
Pakai rumus ekonomi ‘politik
transaksional’ progresif. Untuk “membeli” satu suara rakyat pemilih, memakai
biaya politik berlapis. Melibatkan banyak pihak. Jaminan mutu sesuai kendali
mutu. Sepakat untuk tambah kursi MPR 2019-2024. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar