Halaman

Kamis, 19 September 2019

jurus peluit sakti nusantara


jurus peluit sakti nusantara

Sebegitukah dengan daya juang ahli sepak. PSSI memang wadah formal ahli sepak. Beda dengan pengurus, dituntut ahli segala-galanya. Agar bola tetap bergulir. Sebulat-bulat bundar bola, jika semakin disepak malah akan menenggelamkan pemain. Pengurus yang ahli urus jalannya laga. Bisa kena ‘semprit’. Kena pinalti dan tergiring ke penjara negara sendiri.

Akhirnya banyak pemain di segala lini waspada, sigap, tanggap dengan suara peluit. Bermain cantik bersifat dinamis. Banyak faktor penentu sehingga 2x45 menit kisah sukses sesusai skenario global. Jangan coba-coba menyalahi SOP.

Pemain unggulan bisa menentukan pasar taruhan. Mempengaruhi biaya politik, ongkos kawal nusa dan laju revolusi mental. Bela negara di laga tandang, demi persahabatan. Lantas kandas di babak awal. Diteruskan sesuai ‘tahu sama tahu’ atau sesuai tarif internasional, pulang babak belur. Sayang harga diri bangsa.

Petugas partai merasa kurang yakin dengan perjalanan politiknya. Berbasis paribasan “satru munggwing cangklakan”. Maka daripada itu, kawal nusa diperbanyak di semua lini. Modal peluit. Bukan untuk menakut-nakuti rakyat. Sekedar peringatan dini. Hukum rimba tak pandang warna bulu. Hukum tegak karena Rp, sederhana kan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar