Halaman

Senin, 20 Februari 2017

utamakan berkata baik atau diam, tetapi tetap menulis



utamakan berkata baik atau diam, tetapi tetap menulis

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya : “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau diam.” (HR  Bukhari dan Muslim).

Sejauh ini, ternyata nyatanya yang ahli tebar bibit fitnah, dipastikan posisinya berada di atas. Ditunjang dengan keberadaan media masa yang ahli pengganda berita dengan berbagai versi. Khususnya bisa menerima pesanan. Media masa membuka diri, dengan tariff tertentu, agar pihak mana saja bisa memanfaatkan posisi resminya sebagai corong.

Di pihak tertentu, ada relawan yang dengan baik hati memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk tujuan mulia. Ikut-ikut nimbrung berkoar, memberi komentar tanpa diminta atau sampai kadar orasi yang jelas-jelas pamer bego.

Kode etik “buka mulut” tergantung kadar dan kandungan hati. Terasa atau terdengar mana ucap, mana cuap yang tidak melalui proses hati. Semakin sering berbahasa lisan, memang menjadi spesialis. Apalagi usai buka mukut, langsung tutup mulut, lupa pada apa yang pernah dikatakannya.

Tak salah kalau ada profesi yang mengandalkan fungsi mulut. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar