utamakan berkata baik atau diam, tetapi tetap menulis
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda yang artinya : “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata baik
atau diam.” (HR Bukhari dan Muslim).
Sejauh ini, ternyata nyatanya
yang ahli tebar bibit fitnah, dipastikan posisinya berada di atas. Ditunjang dengan
keberadaan media masa yang ahli pengganda berita dengan berbagai versi. Khususnya
bisa menerima pesanan. Media masa membuka diri, dengan tariff tertentu, agar
pihak mana saja bisa memanfaatkan posisi resminya sebagai corong.
Di pihak tertentu, ada relawan
yang dengan baik hati memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
tujuan mulia. Ikut-ikut nimbrung berkoar, memberi komentar tanpa diminta atau
sampai kadar orasi yang jelas-jelas pamer bego.
Kode etik “buka mulut” tergantung
kadar dan kandungan hati. Terasa atau terdengar mana ucap, mana cuap yang tidak
melalui proses hati. Semakin sering berbahasa lisan, memang menjadi spesialis. Apalagi
usai buka mukut, langsung tutup mulut, lupa pada apa yang pernah dikatakannya.
Tak salah kalau ada profesi yang
mengandalkan fungsi mulut. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar