langka dan pedasnya cabai rawit tidak membuat pemerintah jera
Pemerintah
periode 2014-2019 jika ada maunya, tanpa diminta, diingatkan apalagi didesak,
akan bersegera bertindak. Tujuannya atau niat, hasrat, itikad mulianya adalah
jangan sampai turun di tengah jalan. Diusahakan agar bisa sampai garis finisih,
bisa sampai tuntas waktu dan sesuai jatuh tempo. Sekaligus mematut diri untuk
melaju ke periode berikutnya. Sudah rahasia umum.
Siapa yang
paling berwenang mengendalikan pasokan dan harga cabai rawit, bisa-bisa antar
penyelenggara negara saling lempar tanggung jawab dan malah saling tuding,
tuduh. Kendati sudah ada penjabaran nawacita, trisakti diperkuat dengan ramuan
ajaib revolusi mental, akan tetapi tidak bisa menyenangkan tuan besar di seberang
lautan, pemerintah adem ayem. Semua diserahkan kepada mekanisme dan permintaan
pasar.
Oknum pembantu
presiden merasa turun gengsi jika ikut campur tangan masalah cabai rawit. Takut
tangannya kotor. Di urusan lain, malah ada oknum menteri yang gagahnya mau
menyewakan pulau-pulau di NKRI. Atau diam-diam mendatangkan TKA dari negara
sponsor makar PKI di tahun 1949 dan 1965. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar