Halaman

Rabu, 01 Februari 2017

trilogi evolusi mukiyo, sengit ndulit vs gething nyanding vs poyok mondok



trilogi evolusi mukiyo, sengit ndulit vs gething nyanding vs poyok mondok

Konon, miturut ngudal piwulang ki dalang Sobopawon, pihak yang berhasil menang dalam pileg dan pilpres, bagaikan merebut kekuasaan dari tangan penjajah. Mereka tak rela kalau lawan politik kebagian kursi kekuasaan yang sama, terlebih malah duduk di kursi ketua. Pemenang merasa mempunyai wewenang menentukan komposisi piminan DPR. Jabatan ketua DPR otomatis jatah dan haknya.

Modus operandi parpol penguasa menghadapi lawan politik, melebihi daya juang Densus 88 mengantisipasi gerakan calon teroris, mematikan langkah cikal bakal teroris yang teredus lokasi dan jati dirinya. Persamaannya? Pihak yang bersangkutan saja tidak pernah tahu.

Penggemar santapan pedas, walau sampai perut terkuras akibat mulas. Nanti saatnya makan berikutnya, tetap pilih lauk atau menu yang aneka pedas. Ini namanya kapok lombok. KB (keluarga berencana) menyisakan fakta, betapa seorang ibu merasakan perjuangan melahirkan, tercetus niat mau berhenti. Namun, beberapa tahun kemudian melakukan hal yang sama.

Proklamator, bung Karno dan bung Hatta, dikenal sebagai dwitunggal, perjalanan ideologi menyebabkan mereka pecah kongsi. Namun tetap bersahabat.

Belum berkongsi pun, banyak pasangan bakal calon, koalisi semu, relasi sesama kandidat, sesama relawan sudah pecah kongsi.  Sibuk menimang-nimang namun belum meminang, bahkan belum punya calon pasangan.

Tidak ada yang mustahil dalam kamus politik. Bisa terjadi kejadian seperti orang menang lotere atau undian berhadiah. Bisa juga kejadian tak terduga lainnya. Tetap terjadi hukum sebab akibat atau hukum berbanding lurus dan atau hukum berbanding terbalik.

Bahasa politik Nasional yang merupakan produk turunan sistem feodal, menghalalkan bahwa kekuasaan bisa diwariskan. Minimal berusaha agar kekusaan yang sedang di tangan nantinya jangan jatuh ke pihak lain yang tak jelas riwayatnya. Terlebih jangan sampai direbut oleh lawan politik di depan mata. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar