Halaman

Selasa, 07 Februari 2017

polisi Jawa ala Jokowi, ngayomi apa ngacungi antem



polisi Jawa ala Jokowi, ngayomi apa ngacungi antem

Kalau wong Jawa, semisal presiden NKRI sekarang, Joko Widodo, diacungi tangan mengepal, maknanya tergantung posisinya. Kalau kepalan tangan setinggi bahu, digoyangkan, semangat, sambil berujar : “yès” berarti yang empunya tangan mengajak Jokowi sama-sama sepakat, saling setuju. Seperti salam komando. Lanjut jabat tangan macam mau adu pancho.

Kalau yang datang, mata melotot, mengacungkan kepalan tangan, bisa diartikan sebagai mau ajak adu jotos, adu bogem mentah. Apalagi disertai ujaran kebencian, makian, keluar kata tak senonoh. Minimal diartikan sebagai ancaman. Mengacungi tinju, sebagai bahasa tubuh, bahwa ybs sedang mengancam, mengintimidasi tanpa kata.

Ada perbedaan, saat ahli cuap sedang berorasi berhiba-hiba, merasa yakin drinya bisa jadi presiden yang baik dan benar. Tak ayal loyalisnya, penggembira, tukang keplok, juru sorak, bonek, bolo dupak, berteriak girang sambil mengacungkan tinju ke udara, ke langit. Entah siapa yang diteriaki. Entah siapa yang ditantang.

Ternyata dan memang ada lagu “acungkan tinju kita”. Marak saat bebaskan Irian atau ganyang Malaysia. Bukan masalah maknawi “acungkan tinju”, tetapi oleh siapa pelakunya dan ditujukan kepada siapa. Kalau orangtua mengangkat telunjuknya kepada anaknya, sebagai sinyal, pertanda sedang mengingatkan.

Salah satu kemanfaatan polisi sebagai alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan adalah watak pengayom. Praktiknya, apa kata dunia. Bagi pihak yang mampu “merangkul” polisi sebagai mitra, akan mendapat pengayoman 24 jam. Bagi pihak yang jauh kepentingan, atau bahkan berseberangan, bisa-bisa bisa cuma kebagian “acungan tinju”.

Kita tidak tahu berapa ratio ideal jumlah polisi dibanding populasi penduduk NKRI. Polisi bukannya tak mau proaktif. Kalau dekat dengan rakyat takut malah dikira menakut-nakuti. Apalagi datang bak gelar pasukan. Bisa multitafsir. Rakyat sudah faham akan “peluit sakti” poltas. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar