Halaman

Jumat, 10 Februari 2017

efek domino revolusi mental, pendataan umat dan kiai vs pengendalian harga cabai rawit



efek domino revolusi mental, pendataan umat dan kiai vs pengendalian harga cabai rawit

Kreativitas, insiatif, daya imajinasi dan fantasi Polda Jatim agar jajaran polres kabupaten/kota untuk mendata ulama dan kiai berpengaruh di wilayah kerjanya, patut disaluti dan diacungi dua jempol tangan kanan dan tangan kiri.

Alasannya sangat masuk akal, hanya untuk memudahkan Polda Jatim apabila hendak mengundang ulama dan kiai dalam acara keagamaan ataupun acara polda. Bagaimana kiat agar undangan dimaksud nantinya sampai ke tangan yang berhak, urusan nanti. Namanya teori.

Fakta lapangan membuktikan harga cabai rawit kian tak terkendali, tulis Republika, Rabu, 8 Februari 2017. Detil dari penyebab kenaikan harga dan upaya pemerintah stabilkan harga cabai rawit, terkait faktor transportasi. Akan lebih mulia/mulya jika polisi ikut andil berperan aktif dalam pengamanan pasokan dan distribusi. Minimal ikut meratakan pasokan dari daerah surplus ke daerah minus di wilayah kerja Polda Jatim.

Karena menyangkut kepentingan rakyat banyak, operasi senyap tentu sudah dilakukan dilakukan oleh pihak polisi secara nasional. Bayangkan, tanpa bantuan turun tangan langsung, pasti pemerintah Jokowi-JK sudah impor cabai rawit dari negara yang paling bersahabat.

Berkat revolusi mental, urusan perut rakyat jadi terkendali. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar