Halaman

Minggu, 02 Januari 2022

teladan mbokdé mukiyo, dudu telatan

 teladan mbokdé mukiyo, dudu telatan

 Sengaja, 31 Desember 2021 tayang judul pakai lema “mbokdé” doang. Sekarang 2 Januari 2022, juluk  “mbokdé mukiyo”, dimunculkan lagi. Sosok, tokoh atau personifikasi dianggap merakyat. Lepas bahasa Jawa.  Plesetan substansi memang pas yang berasal dari cakapan harian.

 Otomatis tidak mewakili macam punakawan subversi lokal. Bukan bagian certa rakyat getok tular liar bak ujaran nista diri. Jika mirip dengan kejadian terkini. Atau tendensi merujuk ke laku seseorang. Karakter  yang menjadi rahasia umum. Bukan kebetulan dan bukan sengaja.  

 Kisah kali ini, bahwa ybs mau laku apa saja. Tidak ada yang mau komen dan tidak ada aksi protes.

 Rakyat pemaklum. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar