sesajèn ritual politik nusantara vs baliho tolak bala
Balik arah, balik badan menjadi menu politik khas multipartai. Stigma atau kontra-kritik berawal dari sebutan petugas partai bagi presiden pilihan rakyat. Asas legitimasi secara kebahasaan beririsan dengan imitasi, aklamasi, intimidasi dsb selaku komponen utama pembentuk karakter politik nusantara. Lapisan demi lapisan, ikut laju adab global, maunya tampak luar. Posisi di lapis permukaan.
Gelombang longitudinal maupun transversal sebaran intervensi, invasi, investasi gelombang bebas covid-19 membuat kluster keluarga sigap 24 jam. Perumahan pola kluster lebih terkendali, satu gerbang. Bayangkan saja, rumah susun, apartemen dan sebutan sepemahaman, koordinasi vertikal bisa-bisa identik sistem hirarkis.
Falsafah, filosofi, filasafat yang mendasari globalisasi maupun lintas
negara tanpa batas, adalah asimilasionisme. Konsep dasar ini melegalkan yang
kuat akan mendominasi yang lemah. Pas dengan bunyi tak tertulis hukum rimba
belantara tak bertuan politik nusantara. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar