manusia nusantara punya tulang ekor, makanya cakap mengekor
Sub judul ‘tidak punya ekor’ kalau disertakan, kepanjangan. Kurang menarik tapi syarat. Ungkapan dirasa sudah pas. Tidak perlu diperluas maupun diperhalus maknawinya. Bukan dialamatkan kepada pihak tertentu. Tidak ada yang disasar sesuai pesanan. Harus dicerna secara utuh bulat. Tidak perlu diterjemahkan ke bahasa asing, kemudian diterjemahkan kembali ke bahasa Indonesia.
Berlaku umum dimungkinkan istilah semaksud tidak mau kalah.
Paket sembako gratis, bungkusan bingkisan makanan ringan bekas sensor plus bantuan tak terduga menjadikan umat manusia yang takut lapar, takut miskin. Menjadi sasaran empuk misi pemurtadan. Tukar akidah.
Betapa pihak yang mendapat kursi tiban. Kadar loyal total, sigap pasang badan 24 jam, tidak sekedar selaku pengekor. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar