hidup(mu) akan seperti itu terus
Komen, omelan orang lain mengkritisi gaya laku hidup harian kita. Tentu yang kasat mata. Sah-sah saja dalam konteks interaksi sosial. Orang lupa bahwa tampilan prima, jati diri, kedirian seseorang bukan pada bungkus luar. Kendati dengan polesan berkelas.
Masalahnya, berkutat di lingkungan tempat tinggal yang sama. Terjadi pengulangan basa-basi yang tetap renyah disangrai. Namun ucap cuap mulut tetap berminyak, lincir. Meléncéng sedikit, masuk kaidah licin lidah, licin mulut.
Kewajiban manusia selaku makhluk ciptaan-Nya, hidup sesuai ketetapan-Nya. Bukan mistis atau mitos untuk mengimani ketetapan-Nya. Terkait firman bahwa sejak awal Allah SWT telah menghendaki agar manusia selaku makhluk-Nya senantiasa beribadah sampai akhir hayat. Manusia akan merasakan nikmat dunia, ketenangan jiwa serta keselamatan di akhirat. 3 komponen raihan ini akan menentukan gaya hidup seseorang. Bukan pilihan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar