kepentingan politik, kepentingan di atas segala kepentingan
Anak kemarin sore, tahu nikmat kursi konstitusi. Berlagu melebihi salak galak anjing geladak. Makanya, rakyat tapak tanah mendapat tekanan politik tidak menambah nilai tambah. Sejarah adab nusantara lupa diri mencatat betapa asal-usul daripada sila-sila dasar negara. Semangkin diformulasikan malah diformalin.
Intimidasi politik beririsan dengan hukum rimba di jalanan. Jalan berlalu lintas menjadi ajang promosi jabatan. Selain mendatangkan Rp sesuai dalil tilang. Negara berdasarkan hukum, kian banyak produk hukum.
Setiap jengkal tanah bernilai politis. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar