tips sehat bangun pagi, dalih HAM vs evolusi mukiyo
Kicau burung, kokok ayam yang konsisten menyambut fajar
berkibar. Agak terganggu jika hujan lebat. Manusia pada umumnya masih terjebak
mimpi malam hingga terbangun sudah terang tanah. Beberapa ibu rumah tangga
terbiasa bangun pagi untuk melaksanakan profesi dan kewajibannya.
Soal bangun pagi, kau hawa yang berstatus isteri, ibu
rumah tangga, ibu anak-beranak, terhalang stigma dilematis. Disatu sisi kaum hawa diharuskan mempertahankan serta menjalankan peran
tradisionalnya, sedang disisi lain kaum hawa diharapkan bahkan dituntut sibuk, sukses
dalam peran publiknya sebagai makhluk sosial. Tak salah ada segudang
problematika wanita karir dalam keluarga.
Ada profesi yang harus bergegas bangun sebelum kokok
ayam, yaitu para pemulung. Walau antar kelompok pemulung sudah ada pembagian
daerah operasi kerja, mereka tetap berlomba rebut dan uber rezeki. Dari bak
sampah ke bak sampah berikutnya. Saingannya cuma anjing, kucing, tikus yang
membongkar plastik kresek isi sampah dapur.
Jamaah subuh di masjid lingkungan tempat tinggal,
didominasi golongan rambut putih. Bersyukur, kaum hawa banyak yang hadir
menyemarakkan syiar Islam. Bagaimana dengan wanita karir menyambut sapaan
fajar. Begitu bangun yang dipegang adalah HP, cek status informasi. Butuh waktu
untuk berkomunikasi dengan sesama makhluk. Soal lapor diri ke Allah, nanti jika
jelang berangkat kerja. Sudah mandi, rapi, kenyang baru urus urusan akhirat. Urusan
keluarga, urusan anak-anak, urusan dapur, urusan suami, diserahkan ke mekanisme
dan permintaan pasar. Opo tumon. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar