Halaman

Minggu, 18 September 2016

tips sehat bangun pagi, dalih HAM vs evolusi mukiyo



tips sehat bangun pagi, dalih HAM vs evolusi mukiyo

Kicau burung, kokok ayam yang konsisten menyambut fajar berkibar. Agak terganggu jika hujan lebat. Manusia pada umumnya masih terjebak mimpi malam hingga terbangun sudah terang tanah. Beberapa ibu rumah tangga terbiasa bangun pagi untuk melaksanakan profesi dan kewajibannya.

Soal bangun pagi, kau hawa yang berstatus isteri, ibu rumah tangga, ibu anak-beranak, terhalang stigma dilematis. Disatu sisi kaum hawa diharuskan mempertahankan serta menjalankan peran tradisionalnya, sedang disisi lain kaum hawa diharapkan bahkan dituntut sibuk, sukses dalam peran publiknya sebagai makhluk sosial. Tak salah ada segudang problematika wanita karir dalam keluarga.

Ada profesi yang harus bergegas bangun sebelum kokok ayam, yaitu para pemulung. Walau antar kelompok pemulung sudah ada pembagian daerah operasi kerja, mereka tetap berlomba rebut dan uber rezeki. Dari bak sampah ke bak sampah berikutnya. Saingannya cuma anjing, kucing, tikus yang membongkar plastik kresek isi sampah dapur.

Jamaah subuh di masjid lingkungan tempat tinggal, didominasi golongan rambut putih. Bersyukur, kaum hawa banyak yang hadir menyemarakkan syiar Islam. Bagaimana dengan wanita karir menyambut sapaan fajar. Begitu bangun yang dipegang adalah HP, cek status informasi. Butuh waktu untuk berkomunikasi dengan sesama makhluk. Soal lapor diri ke Allah, nanti jika jelang berangkat kerja. Sudah mandi, rapi, kenyang baru urus urusan akhirat. Urusan keluarga, urusan anak-anak, urusan dapur, urusan suami, diserahkan ke mekanisme dan permintaan pasar. Opo tumon. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar