Halaman

Senin, 05 September 2016

ideologi tanpa lakon vs evolusi mukiyo



ideologi tanpa lakon  vs evolusi mukiyo

Karena SBY yang sudah dua periode berturut-turut menjadi presiden, 2004-2009 dan 2009-2014, maka secara konstitusional tidak bisa berlanjut atau ikut pilpres 2014. Ikhwal ini menjadi penentu nasib bangsa dan negara lima tahun ke depan, tepatnya apa dan bagaimana di periode 2014-2019.

Sesuai karakter sejarah bangsa, walau bangsa ini sudah langganan terperosok ke lubang yang sama, tidak kunjung kapok, jera, insaf, sadar diri. Malah kalau bisa ajak kawan sama-sama terperosok.

Ideologi yang dianut bangsa tak beda dengan kawanan pengguna atau pihak yang menyalahgunakan narkoba, perokok super aktif yang pro lingkungan hidup, penenggak atau penikmat miras maupun tingkah laku kriminal varian baru lainnya. Artinya, tidak mau jadi korban seorang diri. Ajak teman kalau sedang nasib sial, seret kawan ke kesialan yang sama, tarik sahabat untuk sama-sama masuk ke lubang yang sama.

Revolusi mental melegalkan segala cara untuk mencari kambing hitam. Terhadap kawan sepermainan, teman seperjalanan, rekan senasib jika beda kadar otak politik, terjadilah episode éra mégatéga. Apalagi terhadap lawan politik, terlebih bagi yang tidak memilih atau mendukungnya.

Namanya revolusi, juga akan cepat berlalu, bahkan tak sampai satu periode. Kita manusia biasa, lama-lama akan aus digerogoti usia. Serakah, haus, lapar, rakus kekuasaan malah semakin memperdalam lubang yang sama. Tempat bangsa ini terperosok berkali-kali dengan sadar diri. Opo tumon. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar