hujan, tak halangi niatku melangkahkan kaki ke
rumah-Nya
Jelang maghrib malam
jumat, hujan sudah menyapa bumi. Pertanda umat Islam harus mengkesempingkan
urusan dunia, bergegas ke urusan akhirat. Peralihan waktu sore ke malam segala
fenomena alam bisa terjadi. Bakda maghrib hujan tanpa basa-basi tercurah deras.
Depan rumahku, di teras
rumahnya siap gelaran tikar untuk acara yasinan ibu-ibu pengajian RT. Jadwal bakda
maghrib tak menyurutkan niat ibu-ibu, atau tepatnya nenek-nenek untuk hadir. Diawali
dengan sapa, salam, basa-basi dan tawa bebas. Ditimpali suara anak yang tak
jelas mau apa.
Di masjid, rutin acara
kamisan berupa tausyiah berbasis ukuwah yang diakhiri dengan santap hidangan
sederhana. Bapak-bapak yang hadir nyaris rutin dan tetap. Acara sampai isya’. Ironis
juga karena usai acara ada yang langsung pulang. Sebagian besar lanjut
berjamaah isya’.
Niat awal ke masjid, ada
betulnya kalau saya dibilang sebagai spesialis jamaah subuh dan atau isya’. Terasa
ada ikatan ukuwah antar jamaah. Ditanya kemana sholat fardhu lainnya. Wajar,
karena saya termasuk golongan manusia usia non-produktif sesuai versi bonus
demografi.
Celana digulung,
berpayung, kutetapkan hati untuk tetap melangkahkan kaki ke rumah Allah. Melaksanakan
perintah-Nya sebelum dipanggil oleh seruan adzan. Di jalan disalip tetangga
naik motor berpayung. Hati terasa lapang karena sudah ada jamaah, beberapa
sedang sholat tahiyatul masjid. Entah karena awal bulan, tidak ada acara
kamisan. Hanya beberapa gelintir jamaah kamisan yang menampakkan diri, itupun
yang usia lanjut.
Kebetulan marbot sepi,
yang muadzin jamaah secara suka rela. Ternyata suara tuanya enak didengar dan
masih lantang. Usai salam kekanan dan kekiri, saya terkejut karena banyak yang
berpakaian rapi, necis dan tampak bukan habis kehujanan.
Kuambil jalan beda untuk
pulang. Yasinan ibu-ibu depan rumah masih khidmat, walau tampak lengang. Dilengkapi
cucu-cucu yang tergolek. Sesampainya di rumah, terasa seperti mendapat
pembelajaran. Kesemuanya, secara sepintas rangkaiannya kutulis. Serapan substansi
terserah pembaca. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar