Halaman

Sabtu, 10 September 2016

efek domino generasi emas Nusantara, generasi tanpa ideologi vs evolusi mukiyo



efek domino generasi emas Nusantara, generasi tanpa ideologi vs evolusi mukiyo

Bukannya pemerintah sengaja melakukan pembiaran maraknya perilaku penyimpangan seksual, kejahatan seksual atau pasal kejahatan lainnya yang korbannya calon generasi bangsa. NKRI harus dengan asas kehati-hatian serta berbasis dalih menegakkan HAM, tidak bisa sundang, sruduk kanan kiri seenak wudel tetangga. Mengandalkan bonus demografi, akhirnya pemerintah mengambil langkah apa adanya. Tunggu tanggal mainnya, baru bereaksi, belum jaminan untuk beraksi.

Paling runyam, pemerintah secara de facto dan de jure, nyaris kehabisan nyali dan persediaan nafas tinggal yang senin-kamis menghadapi perongrong dari dalam yang mengeroposkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Daya pengeroposan dari dalam merupakan dampak nyata dari partai politik juara umum pesta demokrasi 2014 tidak siap menang. Pengkaderan saja hanya alih kekuasaan ke kerabat, apalagi mempunyai konsep bernegara.

Indonesia dengan jajaran ratusan partai politik, segala aliran, semua plat form, namun betapa susahnya anak bangsa menemukan ideologi yang dikemas dari daya juang, daya saing, keoriginalan memaknai kehidupan oleh rakyat. Diperparah tidak ada tokoh panutan, yang ada tokoh pemanut yang acap diperagakan oleh Jokowi sebagai pekerja partai ketika sua presiden senior. Opo tumon. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar