Halaman

Jumat, 26 Agustus 2022

wong cilik, cilik-cilik nguwalati

wong cilik, cilik-cilik nguwalati 

Kriteria, kategori, klasifikasi wong cilik tidak sesuai hafalan, daya ingat, kesepengetahuan pemirsa di negara mana saja. Apalagi berkorelasi dengan politik, lebih-lebih partai politik negara maju selangkah, mundur dua langkah.

Lebih berkenaan dengan adab bertetangga. Gaya hidup sayup redup, gengsi tanpa isi, gaul begajul anak bangsa pribumi nusantara.

Cuplikan awal alinéa keempat Pembukaan (preambule) UUD NRI 1945:

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan   .  .

Mengadalkan potensi kognitif (pikir, nalar, dan logika), mencetak anak bangsa mahir main “tumpah darah“ antar sesama. Akhirnya pribumi nusantara mengabaikan visi misi sang bakal calon. Citra Rp lebih berdaya tarik. Tebar pesona diiringi wajah garang garing.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar