demokrasi nusantara kakèhan gapité
Adanya hanya demokrasi
politik-politik-politik. Negara gemar berkembang sesuai timbangan, imbangan multipartai. Ki
dalang malah susah memainkannya. Anak wayang doyan diangkat dan diangkat-angkat
agar tampak wibawa diri. Bencana alam menjadi saksi betapa ramah
investor menyulap bentang alam.
Kehidupan bernegara, masuk ramuan
oplosan tiga masalah yang seolah tampak berbeda, tapi nyambung, yaitu
ketertambatan, takdir, dan penyesalan menjadi satu adonan. Karena ketiga komponen tadi mengacu kepada
ketidakberdayaan manusia menghadapi sesuatu. Baik hal itu timbul karena
dorongan nafsu pribadinya, semacam ambisi politik maupun karena kekuasaan di luar dirinya
sendiri, sejenis boneka politik.
Mégabencana versi 2014-2019, sebagai
akibat tindak tanduk, tindak tutur kata, tingkah laku, ulah tangan manusia yang
sudah melampaui batas kewajaran. Alam tetap tak akan jemu, tak pernah kapok,
tak kenal lelah mengingatkan bangsa Indonesia. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar