cawé-cawé nggragas, malah nguntal malang
Tokoh wayang Semar dan Togog, sama-sama diriwayatkan
oleh sejarah yang sama. Sama-sama trah penguasa kayangan. Singkat kata, mereka gentayangan
gerayangan di muka bumi, termasuk nusantara.
Semar dan anak-anaknya, lebih diterima karena pakai kendaraan moral Pendawa.
Togog tidak mau kalah modus. Menitis ke sosok
berangasan, beringas nusantara. Tidak bisa disebutkan satu per satu. Terus berproses.
[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar