pemirsa cerdas butuh bacaan cerdas
Malah
bisa dibilang salah besar, keliru banyak. Alam menyediakan bahan baku ramah,
akrab dengan panca indra manusia. Tiap indra punya
wewenang dan sinergis. Adalah “mendengar, indra pertama sekaligus
terakhir manusia di dunia”. Biaya sehat dan ongkos cerdas ditanggung negara.
Tanpa gaduh politik,
rakyat tetap mengutamakan pendidikan bagi anaknya. Sesuai dengan tradisi
keilmuan yang dialaminya. Soal ayo menjadi anak sehat, serahkan kepada
kebijakan alam. Seleksi alam, akan menjaring dan menyaring sosok yang
sejahtera.
Terburu waktu dan
keterbatasan ruang, maka sistem baca sekelebat lihat menjadi andalan pemirsa. Pengolah kata
ketiban rezeki runtuh. Harus
mengkuti kecerdasan pemirsa. Semakin cerdas pemirsa, dibutuhkan olah kata yang mudah dicerna, diserap sekal resapan. Sekali simak, pemirsa sudah menelan
habis. Tidak pakai lama dan tidak perlu mikir lagi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar