olah batin, menata potensi ke-aku-an
Mendadani
diri ini, lebh bersifat badaniah, lahiriah, ragawi. Mencapai postur ideal menambah nilai jual. Asupan gizi seimbang dengan pola diét. Tradisi kaum hawa. Beda
dengan kaum adam, perut digedhéin. Standar fisik “pembesar”. Bukti makmur,
sejahtera, sukses karier dunia.
Peduli amat pemerintah dengan menghadirkan senam pagi Indonesia
indah. Secara massal, kolosal. Bagian dari memasyarakatkan olah raga, mengolahragakan masyarakat. Klub
bina rangka, bina raga menjadi gaya hidup. Senam kebugaran jiwa-raga. Hobi
nge-gym beralih ke nge-gim.
Anak balita masuk
peringkat anti-sosial. Pengguna aktif pe-gawai,
pe-gadget. Generasi bau tanah, tidak mau kalah langkah. Aktif di panggung literasi
anarkis.
Proporsi
tubuh ideal bisa dicapai. Takut gemuk. Terus ikut tren positif. Segala anomali cuaca, aneka medan serta model panggung kehidupan. Angan-angan kian tak terjangau.
Bukan ikut arus pendek, terbawa arus
suka-suka. Menyerap habis energi religi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar