lomba susun nama baik
Frasa ”nama baik” menjadi sub-ajar
budi pekerti yang dihidari anak didik nusantara. Salah-salah bisa salah nama, ditanggung seumur hidup. Kabotan
jeneng berakibat ybs mudah terkena sakit ringan. Ringan tangan
gampang tersambar penyakit mudah mematikan.
Nama diri menjadi bukti otentik kedirin, keakuan,
kemandirian, kepribadian. Plus simbol sejarah yang akan ditempuh.
Nama lengkap plus panggilan, julukan menjadi harga
mati. Anti gores. Lebih mulia ketimbang laku diri. Kelakuan manusia
sudah ada malaikat pencatat. “nama baik” melekat pada manusianya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar